Kamis, 22 Agustus 2013

Sejarah Awal Berdiri Kota Jakarta - Indonesia

Sejarah Awal Berdiri Kota Jakarta-Indonesia


Seperti yang kita kenal sekarang, Jakarta sebagai ibukota Negara kita,Indonesia. Kota metropolitan yang tidak pernah sepi dari berbagai macam aktifitas, pariwisata, hiburan, ekonomi, perdagangan sampai politik. Ya, kota sebagai pusat pemerintahan Negara ini, memang memiliki daya tarik tersendiri, yang membuat banyak kalangan, dari berbagai latar suku, kebudayaan, dan daerah berbondong-bondong datang dan ‘mengadu nasib’ disini. 

Peta Batavia tahun 1897, Muhammad Isa Ansyari SS mengungkapkan sejarah kota Jakarta dimulai dengan terbentuknya sebuah pemukiman di muara Ciliwung. Menurut berita Kerajaan Portugal pada awal abad ke-15, pemukiman tersebut bernama "Kalapa" dan merupakan sebuah Bandar penting di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran, yang pusatnya pada waktu itu berada di Kota Bogor.

Sejarah Awal Berdiri Kota Jakarta-Indonesia
Kota Jakarta-Indonesia
"Di Kerajaan Pajajaran, Bogor, itu kini masih terdapat prasasti peninggalan abad ke-16. Nama prasasti itu "Sato Tulis", peninggalan Rahyang Niskala Watu Kencana, Namun oleh orang Eropa Bandar tersebut lebih dikenal dengan nama Sunda Kalapa, karena berada di bawah kekuasaan Sunda," kata Muhammad Isa Ansyari SS.

Dalam sejarah, ujar Sejarawan Terkemuka Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Pemda OKI Jakarta itu, Bandar Malaka ditaklukkan Kerajaan Portugal pada 1511. Tujuan Portugal ketika itu adalah mencari jalur laut untuk mencapai kepulauan Maluku, sumber rempah-rempah. Maka pada 1522 mendaratlah kapal utusan dari Malaka di bawah pimpinan Francesco De Sa.

Menurut laporan Francesco De Sa terjadi perundingan dengan pemuka Bandar Kalapa yang berada di bawah kekuasaan Raja Sunda yang beragama Hindu.

Sementara itu di Jawa Tengan dengan surutnya Kerajaan Majapahit berkembanglah Kerajaan Islam di Demak. Kerajaan Islam itu kemudian menyerang Kerajaan Sunda di Jawa Barat meliputi Cirebon, Banten, Kalapa dan lain-lain. Mengingat kurangnya sumber-sumber asli Jawa Tengah tnengenai peristiwa itu, maka kita terpaksa berpaling kepada berita Kerajaan Portugal yang pada akhirnya tidak saja berlabuh di Maluku tetapi juga Kerajaan Portugal ini merapatdi Timor Timur, menyatakan bahwa pada 1526-1527 sebuah armada Portugal telah mengunjungi Sunda Kalapa untuk memenuni perfanjian tahun 1522.

"Ternyata mereka belum mengetahui bahwa telah terjadi perubahan kekuasaan dari Kerajaan Pajajaran ke Kerajaan Banten, yaltu orang-orang dari Jawa Tengah yang beragama Islam .Ivlenurut berita yang mereka dapat, nama Pangtima yang diberikan adalah Falatehan, sebutan mereka untuk nama Fatahillah," ujar Muhammad Isa Ansyari SS.

Masa Prasejarah

Di beberapa tempat di Jakarta seperti Pasar Minggu, Pasar Rebo, Jatinegara, Karet, Kebayoran, Kebon Sirih, Kebon Nanas, Cawang, Kebon Pala, Rawa Belong, Rawa Lefe, Rawa Bangke, ditemukan benda-benda pra sejarah seperti kapak, beliung, gurdi, dan pahat dari batu. Alat-alat tersebut berasal dari zaman batu atau zaman neolitikum antara tahun 1000 SM. Jadi, pada masa itu sudah ada kehidupan manusia di Jakarta.

"Dan seperti daerah latnnya, di Jakarta juga ditemukan prasasti. Prasasti Tugu ditemukan di Cilineing. Prasasti itu sarat informasi tentang Kerajaan Tarumanegara dengan Raja Purnawarman. Menurut prasasti itu, Jakarta merupakan wilayah Kerajaan Tarumanegara, kerajaan tertua di Puiau Jawa, di samping Bogor, Banten, Bekasi sampai Citarum di sebelah timur dan Giaruten," kata Muhammad isa Ansyari SS.

Kronologis Peristiwa Penting

Pada 686 Masehi. Kerajaan Tarumanegara hancur akibat serangan balatentara Kerajaan Sriwijaya. Abad ke-14, Jakarta masuk ke wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran yang sering disebtit Kerajaan Pajajaran, atau Kerajaan Sunda. Kerajaan Pajajaran memiiiki enam petabuhan, diantaranya pelabuhan Sunda Kalapa. Kota pelabuhan ini terletak di Teluk Jakarta - di muara sungai Citiwung - yang merupakan pusat perdagangan paling penting seiak abad ke-12 hingga ke-16.

Senin, 21 Agustus 1522. Begitu pentingnya, Sunda Kalapa tak luput dari incaran orang-orana Portugis yang sejak tahun 1511 sudah bercokol di daratan Malaka. Keinginan mereka mendapatkan sambutan baik dari Raja Pajajaran. Selain berkepentingan soal perdagangan, Raja Pajajaran juga bermaksud meminta bantuan orang-orang Portugis dalam menghadapi orang-orang Islam, yang sudah banyak pengikutnya di Banten dan Cirebon. Demak, kala itu, sudah menjadi pusat kekuatan dan penyebaran agama Islam.

Perjanjian kerjasama pun ditandatangani antara Raja Pajajaran dan orang Portugis. Isinya orang Portugis ditzinkan mendirikan benteng di Sunda Kalapa, yang ditandai di tepi sungai Ciliwung. Rabu 22 Juni 1527. Perjanjian itu tak dapat diterima Demak, Kerajaan Islam yang saat itu sedang berada di puncak kejayaan.

"Sultan Demak mengirimkan balatentaranya, yang dipimpin sendiri oleh menantunya, Fatahillah. Pasukan Fatahillah berhasil menduduki Sunda Kalapa pada 1527. Tatkala armada Portugal datang, pasukan Fatahillah menghaneurkannya. Sia-sia armada Portugal itu hengkang Ke Malaka," ujar Muhammad Isa Ansyari SS.

Dengan kemenangan itu Fatahillah menggantt nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Artinya "Kemenangan Berjaya”. Itulah peristiwa bersejarah yang ditetapkan sebagai 'hari jadl' Kota Jakarta. Kekuasaan Jayakarta akhirnya berada di tangan Fatahillah, dan makin meluas sampai ke Banten menjadi Kerajaan Islam.

Tahun 1595. Cornells de Houtman dan anak buahnya tiba di perairan Banten. Orang-orang Belanda itu datang mencari rempah-rempah. Persaingan di antara mereka makin ketat dibumbui permusuhan.

Rabu 20 Maret 1602 seorang token dan negarawan Kerajaan Belanda, Johati van Oldenbarneveld, mengambil suatu prakarsa mengumpulkan para pedagang Belanda dalam suatu wadah. Berdirilah serikat dagang Verenigde Oost Indische Compaqnie atau VOC. VOC merupakan wadah konglomerat zaman dulu.

Tahun 1617. Orang-orang Kerajaan Belanda diizinkan berdagang di Jayakarta. Mereka memperoleh sebidang tanah di sebelah timur sungai Ciliwung, di perkampungan Cina. Di situ mereka membangun kantor dan benteng. Kubu pertahanan Kerajaan Belanda itu tak disukai orang Jayakarta, Banten maupun Kerajaan Inggris. Mereka kemudian berperang.

Tahun 1619. Terjadi pertempuran sengit segitiga antara Kerajaan Belanda, Kerajaan Inggris dan Kerajaan Portugal di pelabuhan Sunda Kalapa. Suasana Teluk Jayakarta itu sekejab menjadi merah api dan merah darah. Di laut teluk banyak bergelimpangan mayat-mayat serdadu Kerajaan Belanda dan Kerajaan Portugal setelah kedua negara kerajaan itu habis digempur pasukan laut Kerajaan Inggris. Inggris menang dalam perang itu.

Kamis, 30 Mei 1619, JP Goen menaklukkan kembali sekaligus menguasai Jayakarta. Saat itu armada Kerajaan Inggris sudah tidak ada lagi karena telah berangkat berlayar menuju Australia, meninggalkan Jayakarta. Sedang armada (laut Kerajaan Portugal pergi menuju ke wilayah ujung timur Nusantara, tepatnya di Timor Timur.

"Jayakarta pada tahun tersebut memasuki lembaran baru. Nama Jayakarta diubah Kerajaan Belanda menjadi Batavia. Nama Batavia ini berasal dari nama Batavieren, bangsa Eropa yang menjadi nenekmoyang Kerajaan Belanda," tukas Muhammad Isa Ansyari SS.

VOC mula-mula menjadikan Batavia sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan. Dengan kepiawaian kompeni lewat intrik dan politik adu domba atau cfewtte et impera terhadap raja-raja di Nusantara. Seluruh wilayah Nusantara dijarahnya. Kejayaannya pun berlangsung cukup lama.

Tahun 1798. VOC jatuh dan dibubarkan. Kekuasaan, harta benda dan utangnya yartg 134,7 juta gulden diambil alih Pemerintahan Kerajaan Belanda. Rabu, 1 Januari 1800, Indonesia sejak itu diperintah langsung oleh Pemerintah Kerajaan Belanda. Suatu majelis untuk urusan jajahan Asia lalu didirikan.

Namun, awal Maret 1942, Kerajaan Jepang merebut kekuasaan dari Kerajaan Belanda pada Perang Dunia ke-2. Nama Batavia dikubur balatentara Kerajaan Jepang. Dan, nama Jakarta menggantikannya sampai sekarang.

Sejarah Awal Jakarta

Sejarah Awal Mula Berdiri Kota Jakarta


Sebagai sebuah kota yang berumur lebih dari 1 abad Jakarta adalah sebuah tempat yang memiliki banyak liku sejarah. Berawal dari sebuah bandar kecil dimuara Ciliwung 500 tahun lalu, sejarah Jakarta banyak diketahui melalui prasasti-prasasti milik kerajaan besar seperti Tarumanegara, Sriwijaya maupun K erajaan Sunda.

Kota pelabuhan yang terletak di Teluk Jakarta di kawasan Sungai Ciliwung, dengan pelabuhan Sunda Kelapa erat hubungannya sebagai sejarah asal usul Kota Jakarta, yang merupakan pusat perdagangan sangat penting sejak abad ke 12 hingga abad ke 16.
Sejarah Awal Mula Berdiri Kota Jakarta
Sejak tahun 1511 orang-orang Portugis sudah bercokol didaratan Malaka. Perhatian orang-orang Portugis untuk berdagangan, mendapat sambutan baik Raja Penjajaran yang menguasai Sunda Kelapa kala itu. Untuk mendapat bantuan dalam menghadapi orang-orang islam yang pada waktu itu pengikutnya sudah banyak di Banten dan di Cirebon. Pada waktu itu secara bersamaan Demak sudah menjadi Pusat kekuasaan islam.

Kemudian di adakan perjanjian kerja sama antara raja penjajaran dengan orang Portugis tahun 1522. Dalam perjanjian itu dinyatakan bahwa orang-orang Portugis di bolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Sebuah tugu di bangun di tepi sungai Ciliwung, menandai perjanjian itu.

Tetapi perjanjian itu tidak dapat diterima oleh kerajaan islam di Demak. Yang saat itu berada di puncak kejayaannya. Kemudian Sultan Demak mengirimkan bala tentaranya di bawah pimpinan menantunya yang bernama Fatahillah.

Pasukan Fatahillah berhasil menduduki Kota Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1527. Ketika armada Portugis datang, pasukan Fatahillah menghancurkannya, sisa-sisa armada Portugis itu melarikan diri ke Malaka. Kemudian kemenangan itu, Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, yang artinya “Kemanangan Yang Berjaya”, menurut perhitungan, hal itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527. Itulah sebabnya hari tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta.

Keragaman Penduduk
Terusan Suez di buka tahun 1870 untuk mempersingkat pelajaran dari Eropa ke Asia. Sejak saat itu banyak orang-orang Belanda datang ke Indonesia. Mereka datang dengan membawa keluarganya dan membawa hasil-hasil teknologi waktu itu antara lain mobil, sepeda motor dan kereta api, tren kuda, angkutan umum yang sudah ada sejak tahun 1869.

Indonesia pada waktu itu menjadi tujuan dari impian orang Belanda. Karena beranggapan disinilah mereka bisa menjadi kaya, karena tanahnya yang subur menghasilkan daun tembakau, teh, kopi, kelapa sawit, karet dan bahan tambang untuk diangkut ke Eropa.

Para tenaga kerja yang bisa dikerjakan mengolah kekayaan alam, pihak Belanda mengambil orang pribumi yang semakin hari semakin miskin. Orang pribumi masih kurang memadai oleh orang Belanda, sehingga di import orang-orang keeling (India) di samping orang-orang cina, orang-orang keeling yang diimport ini sama nasib dan deritanya orang-orang kuli kontrak. Untuk orang keeling sejarah menampakkan semakin menyusut di tahun sejarah hingga sekarang ini keturunannya hanya tinggal sedikit di Sumatera Timur. Mereka tidak semantap orang cina yang bekerja di perkebunan.

Disamping itu orang-orang Arab Saudi menjajahkan kakinya sejak abad ke 15. Umumnya datang untuk berdagang. Keahlian orang Arab ini dimanfaatkan oleh Kolonial Belanda. Orang-orang Arab sama kedudukannya dengan orang-orang cina.

Profil Walikota Jakarta Timur

Profil Walikota



Walikota Jakarta Timur
NAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA
PEKERJAAN
NIP / NRK
PANGKAT
RIWAYAT PEKERJAAN









:
:
:
:
:
:
:










Drs. H. R. KRISDIANTO, M.Si
JAKARTA, 06 APRIL 1956
ISLAM
PEGAWAI NEGERI TERHITUNG 09 APRIL 1978
195604061978061001
IV/b PEMBINA TK.I
09-04-1978 STAF URUSAN PEMERINTAHAN KECAMATAN JATINEGARA
24-07-1990 KEPALA URUSAN PEMERINTAHAN KECAMATAN PULOGADUNG
27-05-1993 SEKWIL KECAMATAN MAKASAR
24-09-1998 WAKIL CAMAT MAKASAR
15-01-2001 CAMAT KRAMAT JATI
11-04-2005 KABAG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BIRO ADWIL/BIRO PEMPROV DKI
23-11-2007 SEKWIL KAB ADM KEP SERIBU
04-06-2010 SEKRETARIS KOTA ADM JAKPUS
09-11-2012 WAKIL WALIKOTA JAKTIM
20-12-2012 WALIKOTA JAKTIM
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1963 - 1969     SDN Pisangan Baru Jakarta
1969 - 1972     SMPN LXXX (80) Jakarta
1972 - 1975     SMAN XXII (22) Jakarta
1989    S1 ADM NEGARA STIA LAN RI Jakarta
2003    S2 IP UNIV. SETYAGAMA Jakarta
RIWAYAT PENDIDIKAN PENJENJANGAN
SUS PIM PEMDAGRI 1992
SEPALA 1993
DIKLATPIM TK. III 2001
DIKLATPIM TK.II 2007
PENGHARGAAN KESETIAAN  
1978-1993 (15 Tahun)
1993-1998 (20 Tahun)
1998-2008 (30 Tahun)
Camat Berprestasi/Terbaik Tingkat Kota ADM Jaktim 2004 Tingkat Provinsi DKI Jakarta 2004
PENGUASAAN BAHASA  INGGRIS AKTIF

Profil Jakarta Timur

PROFIL
KOTAMADYA  JAKARTA  TIMUR

SUMBER DATA : Kotamadya Jakarta Timur / April 2003
Keadaan Administrasi
Secara administratif wilayah Jakarta Timur dibagi menjadi 10 Kecamatan, 65 Kelurahan, 673 Rukun Warga dan 7.513 Rukun Tetangga  serta dihuni oleh Penduduk sebanyak 1.959.022 jiwa  terdiri dari 1.044.847 jiwa laki-laki dan 914.175 jiwa Perempuan sampai dengan akhir Maret 1997 atau sekitar 10 % dari jumlah penduduk DKI Jakarta dengan kepadatan mencapai 10.445 jiwa per Km2.  Pertumbuhan penduduk 2,4 persen per Tahun dengan pendapatan per Kapita sebesar Rp. 5.057.040,00.
Kotamadya Jakarta Timur mempunyai beberapa karakteristik khusus antara lain 
  • Memiliki beberapa kawasan industri, antara lain Pulo Gadung;
  • Memiliki beberapa pasar jenis induk, antara lain Pasar Sayur-mayur Kramat Jati , Pasar Induk Cipinang;
  • Memiliki Bandara Halim Perdana Kusuma;
  • Memiliki obyek wisata antara lain TMII dan Lubang Buaya.
Geografi
Kategori Wilayah Jakarta Timur terdiri 95 % daratan dan selebihnya rawa atau persawahan dengan ketinggian rata-rata 50 m dari permukaan air laut serta dilewati oleh beberapa sungai kanal antara lain : Cakung Drain, Kali Ciliwung, Kali Malang, Kali Sunter, Kali Cipinang.   Letak geografis berada diantara 1060  49'  35'' Bujur Timur  dan 060 10' 37'' Lintang Selatan. Posisi yang melengkapi wilayah ini dengan batas-batas:   
  • Sebelah Utara  Jakarta Pusat dan Jakarta Utara
  • Sebelah Barat  Jakarta Selatan
  • Sebelah Selatan Kab. Daerah Tk.II Bogor
  • Sebelah Timur Kab. Daerah Tk.II Bekasi

Iklim dan Cuaca
  • Beriklim Panas dengan suhu rata-rata sepanjang tahun sekitar   27 derajad celcius
  • Curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun sampai dengan maksimum bulan Januari

KECAMATAN LUAS WILAYAH DAN JUMLAH KELURAHAN

Kecamatan
Luas Wilayah (Ha)
Jumlah Kelurahan
1. Matraman
485,13
6
2. Jatinegara
1.063,52
8
3. Pasar Rebo
1.294,60
5
4. Kramat Jati
1.333,45
7
5. Pulo Gadung
1.572,15
7
6. Cakung
4.248,08
7
7. Ciracas
1.608,30
5
8. Cipayung
2.729,59
8
9. Makasar
2.163,01
5
10. Duren Sawit
2.270,60
7
Jumlah
18.767,43
65

Luas Wilayah Menurut Administrasi Pemerintah


NoKecamatan
Luas (Km2)
% Terhadap
Kecamatan
Kodya
1.Pasar Rebo



Ø Pekayon
3.14
24.26
1.87
Ø Kalisari
2.89
22.33
1.54
Ø Baru
1.89
17.80
1.01
Ø Cijantung
2.37
18.32
1.26
Ø Gedong
2.85
20.49
1.42
Jumlah
12.94
100.00
6.89
2.Ciracas



Ø Cibubur
4.50
27.98
2.40
Ø Kelapa Dua Wetan
3.97
20.96
1.60
Ø Ciracas
9.93
24.44
2.09
Ø Susukan
2.19
13.62
1.18
2.09
13.00
1.10
Jumlah
16.08
100.00
8.57
3.Cipayung



Ø Pondok Rangon
4.47
16.34
2.38
Ø Cilangkap
4.30
15.72
2.29
Ø Munjul
1.90
6.94
1.01
Ø Cipayung
3.09
11.29
1.62
Ø Setu
3.08
11.26
1.64
Ø Bambu apus
3.17
11.59
1.69
Ø Ceger
3.63
13.27
1.93
Ø Lubang Buaya
3.72
13.59
1.96
Jumlah
27.36
100.00
14.57
4.Makasar



Ø Pinang Ranti
1.89
8.73
1.02
Ø Makasar
1.85
8.55
0.98
Ø Kebon Pala
2.30
10.63
1.22
Ø Halim P. Kusuma
13.07
60.40
6.96
Ø Cipinang Melayu
2.53
11.69
1.35
Jumlah
21.64
100.00
11.53
5.Kramat Jati



Ø Bale Kambang
1.67
12.52
0.89
Ø Batu Ampar
2.55
19.12
1.36
Ø Kampung Tengah
2.03
15.22
1.08
Ø Dukuh
1.98
14.84
1.08
Ø Kramat Jati
1.52
11.39
0.81
Ø Cililitan
1.80
13.49
0.96
Ø Cawang
1.79
13.42
0.95
Jumlah
13.34
100.00
7.10
6.Jatinegara



Ø Bidara Cina
1.26
11.84
0.67
Ø Cipinang Cimpedak
1.67
15.70
0.89
Ø Cipinang Muara
1.63
15.32
0.87
Ø Cip.Besar Utara
1.15
27.25
1.54
Ø Cip. Besar Selatan
1.63
10.81
0.62
Ø Rawa Bunga
0.88
8.27
0.47
Ø Bali Mester
0.67
6.30
0.36
Ø Kampung Mester
0.48
4.51
0.25
Jumlah
10.84
100.00
5.67
7.Duren Sawit



Ø Pondok Bambu
4.99
21.88
2.66
Ø Duren Sawit
4.58
20.09
2.44
Ø Pondok Kelapa
5.72
25.09
3.04
Ø Pondok Kopi
2.06
9.04
1.10
Ø Malaka Sari
1.38
6.05
0.73
Ø Malaka Jaya
0.99
4.34
0.53
Ø Klender
3.08
13.51
1.64
Jumlah
22.80
100.00
12.148
8.Cakung



Ø Jatinegara
6.60
15.54
3.52
Ø Pengilingan
4.48
10.56
2.39
Ø Pulogadung
6.88
16.15
3.65
Ø Ujung Menteng
4.43
10.49
2.36
Ø Cakung Timur
9.81
23.10
5.23
Ø Cakung Barat
6.19
14.57
3.30
Ø Rawateratai
4.10
9.68
2.18
Jumlah
42.47
100.00
22.63
9.Pulogadung



Ø Pisangan Timur
1.80
11.53
0.96
Ø Cipinang
1.54
9.87
1.62
Ø Jatinegara Kaum
1.23
7.88
1.67
Ø Jati
2.15
13.77
1.14
Ø Rawamangun
2.60
16.66
1.38
Ø Pulogadung
1.92
12.30
1.02
Ø Kayu Putih
4.37
27.99
2.33
Jumlah
15.61
100.00
8.32
10.Matraman



Ø Kebon manggis
0.78
18.08
0.41
Ø Pal Meriam
0.65
13.40
0.35
Ø Pisangan Baru
0.66
14.02
0.38
Ø Kayu Manis
0.57
11.72
0.30
Ø Utan Kayu Selatan
1.12
23.09
0.60
Ø Utan Kayu Utara
1.05
21.00
0.56
Jumlah
4.85
100.00
2.58
Jumlah keseluruhan
187.73

100.00

Rabu, 21 Agustus 2013

Profil Joko Widodo (Jokowi)


Siapa Itu JOKOWI?


Jokowi adalah tokoh pemimpin, Awalnya sebagai Walikota Solo dan berperan memperomosikan Mobil ESEMKA. Ir. Joko Widodopada masanya pernah menjadi walikota Kota Surakarta (Solo) untuk 2 kali masa bhakti 2005-2015. Wakil walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Agama Jokowi adalah Islam. Pada 2012 Jokowi memenangkan Pilkada DKI Jakarta dan ditetapkan sebagi Gubernur DKI Jakarta. Banyak pihak optimis dengan kinerja Jokowi dan wakilnya Ahok untuk memperbaiki kota Jakarta yang semerawut.
Banyak yang meragukan kemampuan sosok yang sebelumnya merupakan pengusaha Mebel ini saat terpilih menjadi Walikota Solo. Namun gebrakannya dalam memimpin, pendekatan pada masalah kemasyarakatan membuat JOKOWI begitu dikagumi Masyarakat. Misalnya saja dikabarkan Jokowi tidak pernah mengambil dan mempergunakan gajinya sebagai Walikota selama memimpin Solo, apalagi dengan cara jokowi berkomunikasi langsung dan terbuka dengan masyarakat.

Profil dan Biodata

Nama : Joko Widodo
Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 21 Juni 1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha
Profil Facebook : jokowi
Akun twitter : jokowi_do2
Email: jokowi@indo.net.id
Alamat Kantor Jokowi: Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303
Alamat Rumah Dinas Jokowi: Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004
HP. 0817441111
Pendidikan Jokowi:
  • SDN 111 Tirtoyoso Solo
  • SMPN 1 Solo
  • SMAN 6 Solo
  • Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Karir JOKOWI:
  • Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
  • Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
  • Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Penghargaan Untuk Jokowi:
  • Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″
  • Menjadi walikota terbaik tahun 2009
  • Pak Joko Widodo jg meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
  • Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
  • Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah
  • Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
  • Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
  • Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
  • Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia

Lebih Dalam Dengan Perjalanan Hidup Jokowi

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto “Solo: The Spirit of Java“. Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat.

Pendapat Jokowi dalam Menyikapi Beberapa Problema dalam Politik dan Msyarakat

Pendapat Jokowi : Karier Dalam Birokrat

Secara prinsip, saya hanya bekerja untuk rakyat. Hanya itu, simpel. Saya enggak berpikir macam-macam, wong enggak bisa apa-apa. Mau dinilai tidak baik, silakan, mau dinilai baik, ya silakan. Saya kan tugasnya hanya bekerja. Enggak ada kemauan macam-macam. Enggak punya target apa-apa. Bekerja. Begitu saja.
Bener, saya tidak muluk-muluk dan sebenarnya yang kita jalankan pun semua orang bisa ngerjain. Hanya, mau enggak. Punya niat enggak. Itu saja. Enggak usah tinggi-tinggi. Sederhana sekali.
Contoh, lima tahun yang lalu, pelayanan KTP kita di kecamatan semrawut. KTP bisa dua minggu, bisa tiga minggu selesai. Tidak ada waktu yang jelas. Bergantung pada yang meminta, seminggu bisa, dua minggu bisa. Tapi, dengan memperbaiki sistem, apa pun akan bisa berubah. Menyiapkan sistem, kemudian melaksanakan sistem itu, dan kalau ada yang enggak mau melaksanakan sistem, ya, saya injak.

Kesulitan Jokowi dalam Menjabat Sebagai Walikota

Masalah aturan. Betul. Kita, kalau di usaha, mencari yang se-simpel mungkin, seefisien mungkin. Tapi, kita di pemerintahan enggak bisa, ada tahapan aturan. Meskipun anggaran ada, aturannya enggak terpenuhi, enggak bisa jalani. Harusnya, bisa kita kerjain dua minggu, harus menunggu dua tahun. Banyak aturan-aturan yang justru membelenggu kita sendiri, terlalu prosedural. Kita ini jadi negara prosedur.

Kesan Jokowi Selama Menjadi Walikota

Paling mengesankan? Paling mengesankan itu, kalau dulu, kan, wali kota mesti meresmikan hal yang gede-gede. Meresmikan mal terbesar besar misalnya. Tapi, sekarang, gapura, pos ronda, semuanya saya yang buka, kok. Pos ronda minta dibuka wali kota, gapura dibuka wali kota, ya gimana rakyat yang minta, buka aja. Ya, kadang-kadang lucu juga. Tapi kita nikmati.

Profil Jakarta

Di Museum Sejarah Jakarta kita bisa menelusuri jejak sejarah Kota
Jakarta yang menempati gedung bekas Stadhuis atau Balaikota.
Pembangunan gedung ini selesai tahun 1712 dan diresmikan dua
tahun sebelumnya oleh Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck.
Setelah mengalami beberapa perubahan fungsi, gedung ini ditetapkan
sebagai Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974. 
Lebih dari 500 koleksi dipamerkan, mulai dari Prasasti Ciaruteun 
yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara dimana
terdapat jejak telapak kaki Dewa Wisnu, Meriam si Jagur yang terkenal
sebagai lambang kesuburan, Patung Dewa Hermes, Mimbar Masjid
Kampung Baru, penjara bawah tanah dimana Untung Suropati (1670)
dan Pangeran Diponegoro (1830) pernah ditahan dan air mancur
ditengah Taman Fatahilah yang dahulu berjasa menjadi salah satu sumber air di kawasan Balaikota.
.Museum Sejarah Jakarta